Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Katman, S.Pd., M.A., menghadiri Koordinasi Pemajuan Pendidikan yang diinisiasi oleh kepala SD dan komite sekolah di Balai Baca Dusun Tutul, Kecamatan Bayan. Dalam pertemuan tersebut, Katman mengapresiasi semangat membaca yang tinggi di kalangan anak-anak di Dusun Tutul, yang dinilainya jauh lebih unggul dibandingkan dengan desa-desa lain. Katman optimistis bahwa Dusun Tutul berpotensi besar menjadi Desa Literasi yang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di sekitar Kabupaten Lombok Utara, Kamis (22/08/2024).
Dalam kesempatan itu, Katman juga menyampaikan pentingnya gerakan literasi yang tidak hanya terbatas di satu dusun, tetapi bisa merambah ke seluruh desa di Kecamatan Bayan. Ia mendorong pemerintah desa untuk membuka Posko-posko baca di setiap dusun guna mengoptimalkan potensi desa secara lebih menyeluruh. Katman menegaskan bahwa BPMP NTB siap berkolaborasi berbagai kegiatan literasi di desa, dusun, atau di lumbung literasi yang dibangun bersama.
Kepala Desa Bayan, Satriadi, S.P., juga turut hadir dan memberikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menyampaikan bahwa Desa Bayan memiliki jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa dengan 1.500 kepala keluarga. Namun, salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah jarak sekolah yang cukup jauh dari pemukiman warga dan daya tampung sekolah yang terbatas. Sebelum adanya perpustakaan keliling, minat baca anak-anak di desa ini sangat rendah. Namun, dengan adanya kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Utara, BPMP NTB, dan pemerintah desa, diharapkan tercipta program ‘Berugak Belajar’ yang akan semakin memperkuat minat baca dan meningkatkan kualitas pendidikan di desa.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Desa Bayan menegaskan bahwa kolaborasi antar berbagai pihak harus segera dibangun untuk mempercepat pembangunan pendidikan di desa. Sementara itu, Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Lombok Utara mengajak masyarakat untuk segera memulai program literasi dan numerasi desa tanpa harus menunggu anggaran desa turun.
Kepala SDN 3 Bayan, Erik menyampaikan testimoninya bahwa layanan baca keliling menjadi pengungkit minat anak untuk membaca. Semangat belajar anak-anak mendorong tumbuh kembangnya potensi lain, seperti seni tarian Rudat.
Penggiat literasi setempat, Asuddin, juga menambahkan bahwa pemuda desa perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan perpustakaan desa dan pentingnya membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pusat literasi dan pembelajaran masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, Desa Bayan diharapkan mampu menjadi contoh desa yang berhasil meningkatkan mutu pendidikan melalui gerakan literasi dan kerja sama antar berbagai pihak, dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.
SUMBER
https://bpmpntb.kemdikbud.go.id/berita/439/kolaborasi-masyarakat-desa-menjadi-alternatif-penguatan-literasi-murid