Guru merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan proses pembelajaran dan terciptanya peserta didik yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuistrategi yang dilakukan kepala sekolah dalam peningkatankompetensi guru dan kualitas proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Lubuklinggau. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, dan yang menjadi responden penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan siswa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.Temuan penelitian dalam tesis ini adalah: (1) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi guru pada proses pembelajaran PAI, yaitu: Pertama, Memotivasi guru untuk berkreasi dan inovasi dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif.Kedua, Meningkatkan profesionalisme guru.Ketiga, Menerapkan kedisplinan Guru, karyawan dan siswa.Keempat, Melakukan supervisi.Kelima, Meningkatkan kualitas siswa dengan mengikutkan perlombaan baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.Keenam, Mengembangkan budaya akhlak yang baik pada segenap warga sekolah melalui keteladanan. Ketujuh,Peningkatan kualitas sarana dan prasarana. (2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu: Pertama, dengan cara meningkatkan kemampuan para guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar; Kedua, dengan optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan media dan sarana pendidikan; Ketiga, dengan pelaksanaan supervisi rutin untuk mengatasi permasalahan sehubungan dengan kurangnya sikap profesionalisme yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas; Keempat, Menjalin Kerjasama dengan MasyarakatKelima,penerapan disiplin yang ketat. (3) Kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran, yaitu: Pertama, guru pendidikan agama Islam kurang kompak dalam melaksanakan kegiatan atau program keagamaan; kedua, peserta didik kurang istiqomah dalam mengamalkan kegiatan keagamaan di rumah; Ketiga,perbedaan yang ada dalam diri siswa tersebut dapat menjadi hambatan bagi pengembangan aspek-aspek anak didik itu sendiri, Keempat,kurangnya kesadaran orangtua dalam memotivasi belajar peserta didik. Kata Kunci: Strategi Peningkatan Kompetensi